Jumat, 15 Mei 2009
Ekstraksi Emas Dari Pasir Laut
Metode penelitian meliputi penentuan posisi, karakteristik pantai dan analisis emas. Analisis emas dikerjakan langsung di lapangan secara konvensional dengan menerapkan pendekatan metode yang dilakukan oleh penambang tradisional, antara lain meliputi: pengambilan sedimen untuk perangkapan konsentrat, ekstraksi emas dan pembakaran. Penentuan posisi untuk pengambilan data dilakukan dengan menggunakan perangkat “global positioning system” jenis Garmin III PLUS. Dalam penelitian ini secara garis besar diulas mengenai karakteristik pantai dengan pendekatan metode tidak langsung dan langsung. Metode tidak langsung dilakukan dengan cara penelaahan topografi, citra satelit dan kondisi fisik geologi. Metode langsung dilakukan dengan uji lapangan secara deskriptif kualitatif terhadap aspek geologi, relief, karakteristik garis pantai dan proses dominan (Dolan dan rekan-rekan, 1975). Pengambilan sedimen untuk perangkapan konsentrat dilakukan di atas kemiringan karpet dengan mengalirkan air ke dalam kotak kayu yang diisi sedimen (gambar 1). Pengambilan berat asal setiap percontoh bervariasi, bergantung kepada kondisi lapangan, terutama cuaca dan kedudukan muka laut akibat pasangsurut. Salah satu ekstraksi emas yang dilakukan yaitu penyelaputan partikel emas oleh air raksa dengan cara mendulang, setelah terlebih dahulu konsentratnya diberi merkuri (air raksa) yang diaduk sampai merata atau disebut sebagai amalgamasi. Dalam amalgamasi, air raksanya dapat diperoleh kembali setelah dilakukan penyaring dan diperas menggunakan kain kasa, dan yang tetap tertinggal membentuk amalgam.
Pembakaran amalgam dilakukan di atas sebuah mangkuk (retort) setelah terlebih dahulu ditaburi serbuk putih (alumina oksida) untuk mengikat. Merkuri (Hg) akan hilang terbakar, bulion emas dan ikutannya (perak) tetap tertinggal sebagai logam. Amalgamasi merupakan salah satu ekstraksi emas proses kimia fisika yang paling sederhana dan murah.
Jumat, 08 Mei 2009
cobalt green
Cobalt green, also sometimes known as Rinman's green or Zinc Green, is a translucent green pigment made by mixing cobalt(II) oxide and zinc oxide and heating. It was invented by Swedish chemist Sven Rinman in 1780. Although it is stable and can be safely mixed with other pigments, it is rarely used because it is a weak pigment for its cost.
Jumat, 24 April 2009
Unsur-Unsur dalam Tubuh Manusia
Ternyata tubuh kita tuch, banyak zat mineralnya. Zat mineral itu ada dalam makanan dan minuman kita loch, tentu aja zat-zat itu penting buat tubuh kita, tetapi enngak boleh berlebih juga dong biar enggak bahayain di tubuh kita. Mau tau apa aja zat-zat mineral tersebut???? Ini dia daftar nama zat mineral itu, antara lain :
1. Yodium
Zat mineral yodium biasanya terdapat pada garam dapur yang tersedia bebas di pasaran, namun tidak semua jenis dan merk garam dapur mengandung yodium. Yodium berperan penting untuk membantu perkembangan kecerdasan atau kepandaian pada anak. Yodium juga dapat membatu mencegah penyakit gondok, gondong atau gondongan. Yodium berfungsi untuk membentuk zat tirosin yang terbentuk pada kelenjar tiroid.
2. Phospor / Fosfor / P
Fosfor berfungsi untuk pembentukan tulang dan membentuk gigi.
3. Cobalt / Kobal / Kobalt / Co
Cobalt memiliki fungsi untuk membentuk pembuluh darah serta pembangun B.
4. Chlor
Chlor digunakan tubuh kita untuk membentuk HCl atau asam klorida pada lambung. HCl memiliki kegunaAn membunuh kuman bibit penyakit dalam lambung dan juga mengaktifkan pepsinogen menjadi pepsin.
5. Magnesium / Mg
Fungsi atau kegunaan dari magnesium adalah sebagai zat yang membentuk sel darah merah berupa zat pengikat oksigen dan hemoglobin.
6. Mangaan / Mangan / Mn
Mangaan berfungsi untuk mengatur pertumbuhan tubuh kita dan sistem reproduksi.
7. Tembaga / Cuprum / Cu
Tembaga pada tubuh manusia berguna sebagai pembentuk hemo globin pada sel darah merah.
8. Kalsium
Kalsium atau disebut juga zat kapur adalah zat mineral yang mempunyai fungsi dalam membentuk tulang dan gigi serta memiliki peran dalam vitalitas otot pada tubuh
9. Kalium / K
Kalium kita butuhkan sebagai pembentuk aktivitas otot jantung.
10. Zincum / Zinc / Seng / Zn
Seng oleh tubuh manusia dibutuhkan untuk membentuk enzim dan hormon penting. Selain itu zinc juga berfungsi sebagai pemelihara beberapa jenis enzim, hormon dan aktifitas indera pengecap atau lidah kita.
11. Sulfur atau Belerang
Zat ini memiliki andil dalam membentuk protenin di dalam tubuh.
12. Natrium / Na
Natrium adalah zat mineral yang kita andalkan sebagai pembentuk faram di dalam tubuh dan sebagai penghantar impuls dalam serabut syaraf dan tekana osmosis pada sel yang menjaga keseimbangan cairan sel dengan cairan yang ada di sekitarnya.
13. Flour / F
Flour berperan untuk pembentuk lapisan email gigi yang melindungi dari segala macam gangguan pada gigi.
1. Yodium
Zat mineral yodium biasanya terdapat pada garam dapur yang tersedia bebas di pasaran, namun tidak semua jenis dan merk garam dapur mengandung yodium. Yodium berperan penting untuk membantu perkembangan kecerdasan atau kepandaian pada anak. Yodium juga dapat membatu mencegah penyakit gondok, gondong atau gondongan. Yodium berfungsi untuk membentuk zat tirosin yang terbentuk pada kelenjar tiroid.
2. Phospor / Fosfor / P
Fosfor berfungsi untuk pembentukan tulang dan membentuk gigi.
3. Cobalt / Kobal / Kobalt / Co
Cobalt memiliki fungsi untuk membentuk pembuluh darah serta pembangun B.
4. Chlor
Chlor digunakan tubuh kita untuk membentuk HCl atau asam klorida pada lambung. HCl memiliki kegunaAn membunuh kuman bibit penyakit dalam lambung dan juga mengaktifkan pepsinogen menjadi pepsin.
5. Magnesium / Mg
Fungsi atau kegunaan dari magnesium adalah sebagai zat yang membentuk sel darah merah berupa zat pengikat oksigen dan hemoglobin.
6. Mangaan / Mangan / Mn
Mangaan berfungsi untuk mengatur pertumbuhan tubuh kita dan sistem reproduksi.
7. Tembaga / Cuprum / Cu
Tembaga pada tubuh manusia berguna sebagai pembentuk hemo globin pada sel darah merah.
8. Kalsium
Kalsium atau disebut juga zat kapur adalah zat mineral yang mempunyai fungsi dalam membentuk tulang dan gigi serta memiliki peran dalam vitalitas otot pada tubuh
9. Kalium / K
Kalium kita butuhkan sebagai pembentuk aktivitas otot jantung.
10. Zincum / Zinc / Seng / Zn
Seng oleh tubuh manusia dibutuhkan untuk membentuk enzim dan hormon penting. Selain itu zinc juga berfungsi sebagai pemelihara beberapa jenis enzim, hormon dan aktifitas indera pengecap atau lidah kita.
11. Sulfur atau Belerang
Zat ini memiliki andil dalam membentuk protenin di dalam tubuh.
12. Natrium / Na
Natrium adalah zat mineral yang kita andalkan sebagai pembentuk faram di dalam tubuh dan sebagai penghantar impuls dalam serabut syaraf dan tekana osmosis pada sel yang menjaga keseimbangan cairan sel dengan cairan yang ada di sekitarnya.
13. Flour / F
Flour berperan untuk pembentuk lapisan email gigi yang melindungi dari segala macam gangguan pada gigi.
Copper In Our Body
Copper is the third most richly found trace mineral in the human body, transported in the bloodstream on a plasma protein called ceruloplasmin. The liver and brain contain the largest amounts of copper in the human body, with smaller amounts in the organs. Copper is an essential component of natual pigment, melamin that gives colour to the skin hai and eyes. It is needed to make an enzyme that restricts arteries from hardening and possible rupturing.
Benefits of copper :
1. Copper plays a vital role in the body’s formation strong, flexible connective tissue, and in the proper cross-linking of collagen and elastin. Elastin helps to promote normal cardiovascular.
2. Numerous enzyme reactions recuire copper
3. Copper hlps in the effcient utilization of iron and protein, and assist with normal digestion
4. It is involved in the production of collagen- the protein responsible for the structural formation of bone, cartilage, skin, and tendon.
5. Copper is componen of the enzyme copper-zink dismutase and the protein ceruplasmin. They help inhibit free radical formation.
6. Copper is strong antioxidant and works together with aan antioxidant enzyme, superoxide dismutase t protect cell membranes forms being destroyed by free radicals.
7. Copper is needed to make adenosine triphosphate (ATP), the fuel of body.
8. Copper’s anti-inflammatory action help in reducing arthritis symptom.
9. Copper also promotes the maintenance of good skin health and contributes to healthy respiration and genral strength
10. Copper can also contributes to healthy ad normal cholesterol level
11. Help formation and maintenance of strong bone mass.
12. Excellent or the immune system
13. Copper is a common treatment for rheumatoid arthritis and osteoporosis- because it helps promote healthycollafen in the body.
Copper is usually found in foods containing iron and in various foods, including organ meats, seafood, wheatgerm, beans peas, lentils patatoes, sweet patatoes, turnips nuts ( particularly walnut, peanuts, and cashews), pumpkins, sunflower and sesame seeds. Bread and cereals made from whole grains and barley are also good copper sources. Additional copper can come from drinking water from copper pipes and use of cooper cookware.
The body is able to store this mineral for later use. Because of this, it is not necessary o rely on a daily dietary intake. Recommended daily allowance for copper- the average dietary intake of copper should be approximately 1.0 to 1.1 mg/day adult womaen and 1.2 to 1.6 mg/day for adult men. For lacting women, it is around 1.3 mg/day.
Symptoms of possible copper defiency include :
1. Anaemia
2. Low body temperature
3. Bone fractures and osteoporosis, especially among agd women.
4. Promiently dilated veins
5. Low white blood cell count
6. Irreguler heartbeat
7. High colesterol levels
8. Increased vulneability to infection
9. Defects at birth
10. Loss of pigment from the skin hair
11. Thyroid disorders
12. Long term use oral contraceptis can upset the balance of copper in the body.
13. Hair problems, including hair fall and dry skin.
Benefits of copper :
1. Copper plays a vital role in the body’s formation strong, flexible connective tissue, and in the proper cross-linking of collagen and elastin. Elastin helps to promote normal cardiovascular.
2. Numerous enzyme reactions recuire copper
3. Copper hlps in the effcient utilization of iron and protein, and assist with normal digestion
4. It is involved in the production of collagen- the protein responsible for the structural formation of bone, cartilage, skin, and tendon.
5. Copper is componen of the enzyme copper-zink dismutase and the protein ceruplasmin. They help inhibit free radical formation.
6. Copper is strong antioxidant and works together with aan antioxidant enzyme, superoxide dismutase t protect cell membranes forms being destroyed by free radicals.
7. Copper is needed to make adenosine triphosphate (ATP), the fuel of body.
8. Copper’s anti-inflammatory action help in reducing arthritis symptom.
9. Copper also promotes the maintenance of good skin health and contributes to healthy respiration and genral strength
10. Copper can also contributes to healthy ad normal cholesterol level
11. Help formation and maintenance of strong bone mass.
12. Excellent or the immune system
13. Copper is a common treatment for rheumatoid arthritis and osteoporosis- because it helps promote healthycollafen in the body.
Copper is usually found in foods containing iron and in various foods, including organ meats, seafood, wheatgerm, beans peas, lentils patatoes, sweet patatoes, turnips nuts ( particularly walnut, peanuts, and cashews), pumpkins, sunflower and sesame seeds. Bread and cereals made from whole grains and barley are also good copper sources. Additional copper can come from drinking water from copper pipes and use of cooper cookware.
The body is able to store this mineral for later use. Because of this, it is not necessary o rely on a daily dietary intake. Recommended daily allowance for copper- the average dietary intake of copper should be approximately 1.0 to 1.1 mg/day adult womaen and 1.2 to 1.6 mg/day for adult men. For lacting women, it is around 1.3 mg/day.
Symptoms of possible copper defiency include :
1. Anaemia
2. Low body temperature
3. Bone fractures and osteoporosis, especially among agd women.
4. Promiently dilated veins
5. Low white blood cell count
6. Irreguler heartbeat
7. High colesterol levels
8. Increased vulneability to infection
9. Defects at birth
10. Loss of pigment from the skin hair
11. Thyroid disorders
12. Long term use oral contraceptis can upset the balance of copper in the body.
13. Hair problems, including hair fall and dry skin.
Tumpukan Tembaga dalam Tubuh Mengganggu Hati, Otak, dan Ginjal
WILSON'S DISEASE, pasti nama itu asing. Itu bukan nama orang atau nama jalan, tapi nama penyakit. Meski penyakit itu telah tersebar luas di seluruh dunia, angka kejadiannya tergolong minimalis. Mungkin hanya ada satu pasien di antara 5-30 ribu orang.
Wilson's disease adalah penyakit akibat kesalahan metabolisme tembaga dalam tubuh, Ditandai penumpukan tembaga pada otak dan hati, penyakit tersebut muncul akibat mutasi gen ATP7B, gen pembawa tembaga. Umumnya, dalam sehari tubuh manusia membutuhkan asupan 1-2 mg tembaga. Kebutuhan itu telah dicukupi dari makanan yang kita konsumsi kemudian diserap oleh sel-sel dinding usus dan diantarkan ke hati. Di organ tersebut, sebagian tembaga diubah menjadi ceruloplasmin dengan perantara ATP7B, lalu dilepas dalam peredaran darah. Ceruloplasmin membawa 90 persen tembaga dan menjadi sumber bagi organ lain. Pada penyakit Wilson, ATP7B mengalami mutasi, produksi ceruloplasmin pun berkurang. Itu ditandai dengan kadarnya yang rendah dalam darah.
Sebagian tembaga dari hati dikeluarkan melalui saluran empedu dengan perantara ATP7B. Tetapi, mutasi ATP7B mengakibatkan tembaga tak dapat keluar dan tertumpuk di hati. Penumpukan tersebut merusak sel-sel hati sehingga tembaga dalam bentuk bebas itu meluber ke peredaran darah dan meracuni organ lain. Seperti, otak, ginjal, dan sel darah merah.
Tertumpuknya tembaga berwarna kecokelatan pada pemeriksaan otak penderita yang telah meninggal dunia. Pada mata, tumpukan itu akan terlihat sebagai cincin berwarna sama di sekitar kornea. Sebutannya cincin Kayser-Fleischer. Cincin tersebut mencerminkan tumpukan tembaga pada otak.
Gejala penumpukan tembaga pada hati bisa berupa pembengkakan hati, enzim hati (SGOT, SGPT) meningkat, sklera mata menjadi kuning, dan mengumpulnya cairan pada perut (ascites). Bila berat, gejalanya bisa berupa muntah dan buang air besar bercampur darah.
Penumpukan tembaga di otak memberikan gejala kesulitan bicara dan menelan serta ngiler. Sulitnya koordinasi dari gerakan otot anggota gerak mengakibatkan postur tubuh abnormal, kesulitan menulis, dan gaya berjalan bergoyang-goyang. Juga, gemetar (tremor) pada tangan, kepala, dan leher sehingga meyerupai gejala Parkinson's disease. Sepertiga penderita menunjukkan gejala kejiwaan berupa hiperaktif, mudah marah, curiga berlebihan tapi tidak beralasan (paranoid), obsesif, depresi, bahkan kecenderungan bunuh diri
Penyakit Wilson, diturunkan secara autosomal resesif. Satu di antara 90 orang merupakan pembawa gen mutasi tersebut. Terutama, anak yang didapatkan dari perkawinan sedarah. Sehingga, bertemunya gen resesif dari kedua orang tua mengakibatkan munculnya penyakit itu.
Referensi:
http://www.indonesiaindonesia.com/f/10971-kekurangan-and-kelebihan-tembaga/
http://www.articlesnatch.com/Article/Copper----Dietary-sources--Health-Benefit--and-Deficiency/148639
http://www.organisasi.org/macam dan jenis garam mineral yang dibutuhkan tubuh manusia biologi
http://www.jawapos.com/metropolis/index.php?act=detail&nid=25894
http://id.wikipedia.org/wiki/Tembaga
http://www.chem-is-try.org/materi_kimia/kimia_anorganik1/beberapa_logam_transisi_yang_p/tembaga-anorganik/
Wilson's disease adalah penyakit akibat kesalahan metabolisme tembaga dalam tubuh, Ditandai penumpukan tembaga pada otak dan hati, penyakit tersebut muncul akibat mutasi gen ATP7B, gen pembawa tembaga. Umumnya, dalam sehari tubuh manusia membutuhkan asupan 1-2 mg tembaga. Kebutuhan itu telah dicukupi dari makanan yang kita konsumsi kemudian diserap oleh sel-sel dinding usus dan diantarkan ke hati. Di organ tersebut, sebagian tembaga diubah menjadi ceruloplasmin dengan perantara ATP7B, lalu dilepas dalam peredaran darah. Ceruloplasmin membawa 90 persen tembaga dan menjadi sumber bagi organ lain. Pada penyakit Wilson, ATP7B mengalami mutasi, produksi ceruloplasmin pun berkurang. Itu ditandai dengan kadarnya yang rendah dalam darah.
Sebagian tembaga dari hati dikeluarkan melalui saluran empedu dengan perantara ATP7B. Tetapi, mutasi ATP7B mengakibatkan tembaga tak dapat keluar dan tertumpuk di hati. Penumpukan tersebut merusak sel-sel hati sehingga tembaga dalam bentuk bebas itu meluber ke peredaran darah dan meracuni organ lain. Seperti, otak, ginjal, dan sel darah merah.
Tertumpuknya tembaga berwarna kecokelatan pada pemeriksaan otak penderita yang telah meninggal dunia. Pada mata, tumpukan itu akan terlihat sebagai cincin berwarna sama di sekitar kornea. Sebutannya cincin Kayser-Fleischer. Cincin tersebut mencerminkan tumpukan tembaga pada otak.
Gejala penumpukan tembaga pada hati bisa berupa pembengkakan hati, enzim hati (SGOT, SGPT) meningkat, sklera mata menjadi kuning, dan mengumpulnya cairan pada perut (ascites). Bila berat, gejalanya bisa berupa muntah dan buang air besar bercampur darah.
Penumpukan tembaga di otak memberikan gejala kesulitan bicara dan menelan serta ngiler. Sulitnya koordinasi dari gerakan otot anggota gerak mengakibatkan postur tubuh abnormal, kesulitan menulis, dan gaya berjalan bergoyang-goyang. Juga, gemetar (tremor) pada tangan, kepala, dan leher sehingga meyerupai gejala Parkinson's disease. Sepertiga penderita menunjukkan gejala kejiwaan berupa hiperaktif, mudah marah, curiga berlebihan tapi tidak beralasan (paranoid), obsesif, depresi, bahkan kecenderungan bunuh diri
Penyakit Wilson, diturunkan secara autosomal resesif. Satu di antara 90 orang merupakan pembawa gen mutasi tersebut. Terutama, anak yang didapatkan dari perkawinan sedarah. Sehingga, bertemunya gen resesif dari kedua orang tua mengakibatkan munculnya penyakit itu.
Referensi:
http://www.indonesiaindonesia.com/f/10971-kekurangan-and-kelebihan-tembaga/
http://www.articlesnatch.com/Article/Copper----Dietary-sources--Health-Benefit--and-Deficiency/148639
http://www.organisasi.org/macam dan jenis garam mineral yang dibutuhkan tubuh manusia biologi
http://www.jawapos.com/metropolis/index.php?act=detail&nid=25894
http://id.wikipedia.org/wiki/Tembaga
http://www.chem-is-try.org/materi_kimia/kimia_anorganik1/beberapa_logam_transisi_yang_p/tembaga-anorganik/
Sabtu, 14 Maret 2009
tugas anorganik3
The Railways
The influence of thermal strains/stresses caused by braking on the fatigue life of cast nodular iron disc brakes for railway vehicles. If not restrained, rails would lengthen in hot weather and shrink in cold weather. To provide this restraint, the rail is prevented from moving in relation to the sleeper by use of clips or anchors. Anchors are more common for wooden sleepers, whereas most concrete or steel sleepers are fastened to the rail by special clips which resist longitudinal movement of the rail. There is no theoretical limit to how long a welded rail can be. However, if longitudinal and lateral restraint are insufficient, the track could become distorted in hot weather and cause a derailment. Distortion due to heat expansion is known in North America as sun kink, and elsewhere as buckling. In North America a rail broken due to cold-related contraction is known as a pull-apart. Attention needs to be paid to compacting the ballast effectively, including under, between, and at the ends of the sleepers, to prevent the sleepers from moving. In extreme hot weather special inspections are required to monitor sections of track known to be problematic.
After new segments of rail are laid, or defective rails replaced (welded-in), the rails are artificially stressed. The stressing process involves either heating the rails causing them to expand, or stretching the rails with hydraulic equipment. They are then fastened (clipped) to the sleepers in their expanded form. This process ensures that the rail will not expand much further in subsequent hot weather. In cold weather the rails try to contract, but because they are firmly fastened, cannot do so. In effect, stressed rails are a bit like a piece of stretched elastic firmly fastened down.
Engineers try to heat the rail to a temperature roughly midway between the average extremes of hot and cold (this is known as the 'rail neutral temperature'). If temperatures reach outside normal ranges however, welded rail can buckle in a hotter than usual summer or can actually break in a colder than anticipated winter. In North America, because broken rails are typically detected by the signaling system; they are seen as less of a problem than heat kinks which are not detected. For this reason, and because it is harder to break a rail than displace the trackbed, CWR is usually installed at a temperature of 90 °F (32 °C), to cope with rail temperature extremes of nearly 120 °F (50 °C) in the summer sun.
Referensi:
http://en.wikipedia.org/wiki/Rail_tracks
http://www.revue-metallurgie.org/index.php?option=article&access=standard&Itemid=129&url=/articles/metal/pdf/2007/10/metal07562.pdf
The influence of thermal strains/stresses caused by braking on the fatigue life of cast nodular iron disc brakes for railway vehicles. If not restrained, rails would lengthen in hot weather and shrink in cold weather. To provide this restraint, the rail is prevented from moving in relation to the sleeper by use of clips or anchors. Anchors are more common for wooden sleepers, whereas most concrete or steel sleepers are fastened to the rail by special clips which resist longitudinal movement of the rail. There is no theoretical limit to how long a welded rail can be. However, if longitudinal and lateral restraint are insufficient, the track could become distorted in hot weather and cause a derailment. Distortion due to heat expansion is known in North America as sun kink, and elsewhere as buckling. In North America a rail broken due to cold-related contraction is known as a pull-apart. Attention needs to be paid to compacting the ballast effectively, including under, between, and at the ends of the sleepers, to prevent the sleepers from moving. In extreme hot weather special inspections are required to monitor sections of track known to be problematic.
After new segments of rail are laid, or defective rails replaced (welded-in), the rails are artificially stressed. The stressing process involves either heating the rails causing them to expand, or stretching the rails with hydraulic equipment. They are then fastened (clipped) to the sleepers in their expanded form. This process ensures that the rail will not expand much further in subsequent hot weather. In cold weather the rails try to contract, but because they are firmly fastened, cannot do so. In effect, stressed rails are a bit like a piece of stretched elastic firmly fastened down.
Engineers try to heat the rail to a temperature roughly midway between the average extremes of hot and cold (this is known as the 'rail neutral temperature'). If temperatures reach outside normal ranges however, welded rail can buckle in a hotter than usual summer or can actually break in a colder than anticipated winter. In North America, because broken rails are typically detected by the signaling system; they are seen as less of a problem than heat kinks which are not detected. For this reason, and because it is harder to break a rail than displace the trackbed, CWR is usually installed at a temperature of 90 °F (32 °C), to cope with rail temperature extremes of nearly 120 °F (50 °C) in the summer sun.
Referensi:
http://en.wikipedia.org/wiki/Rail_tracks
http://www.revue-metallurgie.org/index.php?option=article&access=standard&Itemid=129&url=/articles/metal/pdf/2007/10/metal07562.pdf
tugas anorganik3
1.12. panjang satuan sel intan terukur 0,3567 nm, hitung volum satuan sel kubus intan dan hitung rapatan teoritis intan jika massa satu atom karbon adalah 12,01 g/mol; bandingkan hasilnya dengan rapatan intan terukur pada 25 C yaitu 3.513 g/ml?
Jawab :
Diket : a = 0,3567 nm
= 0,3567x10^-9 m
= 0,3567x10^-7 cm
Banyaknya atom intan adalah 4 atom utama dari bangun fcc dan 4 atom terikat secara tetrahedral di dalamnya; oleh karena itu setiap satuan sel intan terdapat : (8 x 1/8) + (6 x 1/2 atom pusat muka) + 4 atom interior = 8 atom
Volume = a ^3
= (0,3567x10^-7)^3
= 4.538x10^-23 ml
Rapatan pada suhu 25 C adalah 3,513 g/ml,
Rapatan = banyaknya atom x massa atom relative : (bil.avogadro x volum sel)
= 8 x 12 : ( 6,02x10^23 x 4,538x10^-23)
= 3,514 g/ml
jika dibandingkan antara rapatan teoritik dengan rapatan intan terukur terdapat selisih yang sangat kecil, hal ini disebabkan adanya pengotor (impurity).
Jawab :
Diket : a = 0,3567 nm
= 0,3567x10^-9 m
= 0,3567x10^-7 cm
Banyaknya atom intan adalah 4 atom utama dari bangun fcc dan 4 atom terikat secara tetrahedral di dalamnya; oleh karena itu setiap satuan sel intan terdapat : (8 x 1/8) + (6 x 1/2 atom pusat muka) + 4 atom interior = 8 atom
Volume = a ^3
= (0,3567x10^-7)^3
= 4.538x10^-23 ml
Rapatan pada suhu 25 C adalah 3,513 g/ml,
Rapatan = banyaknya atom x massa atom relative : (bil.avogadro x volum sel)
= 8 x 12 : ( 6,02x10^23 x 4,538x10^-23)
= 3,514 g/ml
jika dibandingkan antara rapatan teoritik dengan rapatan intan terukur terdapat selisih yang sangat kecil, hal ini disebabkan adanya pengotor (impurity).
Langganan:
Postingan (Atom)